Surah Al-Isra’: 7-8
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ
لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ
لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ
مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا (7) عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ
يَرْحَمَكُمْ وَإِنْ عُدْتُمْ عُدْنَا وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ
حَصِيرًا (8)
Artinya: Jika kamu berbuat baik
(berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat,
maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi
(kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka
kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuh mu memasukinya
pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka
kuasai.(QS. 17:7)
Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat (Nya)
kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali
(mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang
tidak beriman.(QS. 17:8)
Asbabun
Nuzul Ayat:
ayat 7 dan 8 dari surah al-Isra’ atau Bani Israil di atas
merupakan ayat yang tidak mempunyai asbabun nuzul
Tafsir
Mufradat:
·
التتبير : kata at-tadbir di sini
berarti al-halaaq (hancur binasa)
·
ما علوا : berarti maa ghalibuu wa
istauluu ‘alaihi min bilaadikum (apa saja yang telah mereka menangkan dan
mereka kuasai dari negri kalian.
·
والحصير :
seperti yang dikatakan oleh Ibnu Abbas ia berarti as-sijnu (penjara)
Tafsir
Ayat/ Kandungannya:
Pada ayat ke-7 dari surah Al-Isra’
(Bani Israil) ini
Allah SWT menegaskan, bahwa apabila Bani Israel itu berbuat baik, maka kebaikan
itu buahnya untuk mereka sendiri. Hal ini mengandung pengertian, bahwa
ketentuan yang terdapat dalam ayat ini tidaklah khusus untuk mereka sendiri,
melainkan berlaku umum untuk seluruh manusia sepanjang masa.
Dengan demikian, apabila manusia itu berbuat baik atau
berbuat kebaikan maka kebaikannya itu akan dirasakannya, baik di dunia maupun
di akhirat. Adapun kebaikan yang akan mereka terima di dunia ialah mereka akan
menjadi umat yang kuat membentengi diri mereka dari maksud-maksud jahat yang
direncanakan oleh musuh-musuh mereka. Mereka akan memperoleh kesempatan untuk
melipat gandakan harta mereka, sebagai sarana hidup, serta dapat melanjutkan
keturunan mereka sebagai khalifah di muka bumi.
Lebih dari itu mereka akan menjadi bangsa yang kuat, yang
dapat mewujudkan hasil budayanya, sebagai rahmat yang dapat lebih menggairahkan
kehidupan mereka, dan dapat lebih memberikan kelancaran dalam usaha mewujudkan
ibadah mereka kepada Allah SWT; sedangkan kebahagiaan yang abadi, surga yang
penuh dengan kenikmatan yang disediakan dan dijanjikan kepada mereka, sebagai
tanda keridaan Allah SWT atas kebaikan mereka.
Tetapi apabila mereka berbuat Jahat, yaitu melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan bimbingan wahyu, serta bertentangan dengan
fitrah kejadian mereka sendiri, sehingga mereka berani menentang kebenaran dan
menentang norma-norma dalam tata kehidupan mereka sendiri, maka akibat dari
perbuatan mereka itu adalah kemurkaan Allah.
Dengan demikian, mereka akan menjadi bangsa yang diperbudak
hawa nafsu, sehingga kelompok yang satu berusaha menundukkan kelompok yang
lain. Maka cerai berailah mereka. Itulah sebabnya maka mereka tidak dapat
mempertahankan kelangsungan hidup mereka, karena tidak mempertahankan diri dari
kehancuran dan bencana maksud-maksud jahat dari musuh-musuh mereka; dan mereka
akan menjadi bangsa yang tertindas, yang dikuasai oleh musuh-musuh mereka.
Sedang keburukan yang mereka rasakan di akhirat, ialah siksaan api neraka
sebagai siksaan yang paling pedih.
Kemudian Allah SWT mengungkapkan akibat yang telah dirasakan
oleh orang-orang Bani Israel sebagai hukuman kejahatan mereka yang kedua, yaitu
pada saat datangnya bencana yang kedua, sebagai akibat pengulangan kejahatan
mereka, seperti kali yang pertama. Pada saat itu Allah membiarkan mereka dalam
kacau balau pada saat kedatangan musuh-musuh yang datang untuk menaklukkan
mereka, dan menyuramkan muka mereka. Karena kekalahan yang kedua ini
benar-benar dirasakan sebagai penderitaan yang tiada taranya dan cukup memberi
malu kepada mereka, yaitu musuh-musuh mereka memasuki Masjid Al-Aqsa secara
sewenang-wenang, untuk merampas kekayaan yang mereka simpan dan menghancurkan
syiar-syiar agama mereka, seperti yang dilakukan pada saat penaklukan yang
pertama. Dengan demikian mereka itu menderita penderitaan yang berlipat-ganda.
Mereka mengalami penderitaan material, kehilangan kekuasaan, harta benda dan
wanita-wanita mereka dijadikan tawanan. Juga mengalami penderitaan moril karena
tempat-tempat suci mereka dan lambang-lambang kesucian agamanya dihancurkan dan
dihinakan.
Adapun yang menghancurkan mereka kedua kalinya sebagaimana
tersebut dalam sejarah ini adalah bangsa Romawi yang kemudian menguasai
Palestina. Mereka membunuh dan menawan orang-orang Yahudi serta menghancurkan
Baitulmaqdis dan kota-kota yang lain, mulai dari Kaisar Titus yang memasuki
Baitulmakdis tahun 70 Masehi dan membakar Masjidilaksa merampas barang-barang
berharga yang terdapat di dalamnya, sehingga dalam peristiwa Titus ini saja ada
kira-kira 1 juta orang Yahudi meninggal dunia, sampai kepada Kaisar Hadrianus
yang memerintah dari tahun 117 sampai dengan 158 Masehi, yang memasuki
Baitulmaqdis dan melakukan tindakan-tindakan perusakan pula.
Hadrianus mengubah kota ini menjadi Aelina Capitolina (kota
Aelina). Masjidilaksa diruntuhkannya dan didirikannya di atas reruntuhan itu
sebuah kuil yang dinamai "Yupiter Capitolina", bahkan kerajaan Yahudi
itu dihancurkannya sehingga bangsa Yahudi tidak mempunyai kerajaan lagi. Maka
bercerai berailah mereka ke segenap tempat di setiap penjuru dunia ini.
Peristiwa ini terjadi tahun 132 Masehi.
Kemudian pada ayat ke-8 surah Al-Isra’
Allah SWT memerintahkan agar mereka itu kembali menginsafi diri mereka
betul-betul, dan bertobat serta mempedomani ajaran Taurat dengan menjauhi
perbuatan maksiat, agar dapat diharapkan bahwa Allah SWT akan melimpahkan
rahmat Nya kepada mereka. Janji Allah serupa ini tentu akan terjadi dan pasti
mereka rasakan.
Tersebut dalam sejarah bahwa pada tahun
614 M yakni sesudah 483 tahun dari peristiwa penghancuran Yerusalem oleh
Hadrianus bangsa Persia di bawah pimpinan Kisra Barwiz Yerusalem, mereka
merebut kota-kota yang lain di Palestina dari tangan bangsa Romawi, melawan
orang Romawi menindas orang Yahudi membatalkan kebiasaan membuang sampah-sampah
orang-orang Nasrani ke Haikal Sulaeman, bahkan orang-orang Nasrani yang berdiam
di Yerusalem mereka jual ke kota orang-orang Yahudi, gereja-gereja orang-orang
Nasrani mereka bakar, palang salib yang asli, yang di situ Nabi Isa di salib,
dirampas oleh mereka dan di bawa ke Persia.
Kemudian pada tahun 624 M bangsa Romawi
di bawah pimpinan Kaisar Heraclius I dapat merebut Palestina kembali dari
tangan bangsa Persia, bahkan Heraclius dapat memasuki pedalaman kerajaan
Persia, maka dipadamkanlah api yang disembah Persia.
Kemenangan bangsa Romawi terhadap
bangsa Persia ini bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin dalam perang Badar
melawan kaum musyrikin Mekah (Ramadan tahun 2 H) atau Januari 624 M, yakni
selama 9 tahun sesudah bangsa Romawi dikalahkan oleh bangsa Persia. Akan tetapi
perdamaian antara bangsa Romawi dan Persia baru terjadi sesudah Kisra Evermiz
dibunuh oleh perwiranya sendiri, yaitu pada tahun 928 M, yang pada tahun
tersebut seluruh Palestina kembali di bawah kekuasaan Romawi dan palang salibpun
dikembalikan ke Yerusalem.
Pada tahun 610 M. Nabi Muhammad saw
diutus sebagai rahmat bagi seluruh Alam, dan pada tahun 622 M Nabi berhijrah ke
Madinah, maka diadakanlah Perjanjian dengan orang-orang Yahudi yang ada di
Madinah yang berupa suatu Piagam. Di dalamnya diakui bahwa orang-orang Yahudi adalah warga
kota Madinah di samping kaum Ansar dan Muhajirin. Mereka dibiarkan tetap
Menganut agama mereka. Akan tetapi oleh karena mereka akhirnya berkhianat dan
mengadakan makar untuk membunuh Rasulullah, maka mereka diperangi oleh
Rasulullah, di antaranya ada yang diusir dari Madinah yaitu Bani Nadr setelah
Umar bin Khatab menjadi khalifah beliau menaklukkan negeri Syam (Suriah)
penduduk Yerusalem (Baitulmakdis) di bawah pimpinan Patrip Suverianus
menyerahkan kota itu kepada Umar, dan dibuatlah piagam perdamaian. Peristiwa
itu terjadi pada tahun 636 Masehi. Oleh Umar bin Khatab didirikanlah Mesjid di
tempat Kiblat Masjidilaksa (Haikal Sulaiman), Dan dibersihkanlah kota Yerusalem
itu. Maka kembalilah kemegahan kota Yerusalem yang sudah hilang selama ini.
Sedang Kaisar Romawi Heraclius I oleh karena negeri Syam
seluruhnya Termasuk Palestina telah jatuh ke tangan kaum Muslimin maka naiklah
dia ke satu bukit. Kemudian dengan menghadap ke Suriah dilambaikannya tangannya
dengan mengucapkan "selamat tinggal Suriah" buat selama-lamanya.
Dengan demikian lepaslah bangsa Yahudi dari cengkeraman,
aniaya dan penindasan bangsa Romawi dan merdekalah mereka beribadat di
sekeliling Haikal Sulaiman (Masjidilaksa) itu. Inilah rahmat dari Allah SWT
yang Maha Besar.
Demikianlah diterangkan dalam buku-buku sejarah. Adapun dalam Alquran, tidak diterangkan dengan terperinci, karena Alquran bukanlah buku sejarah. Dalam pada itu Allah jualah Yang Maha Mengetahui.
Demikianlah diterangkan dalam buku-buku sejarah. Adapun dalam Alquran, tidak diterangkan dengan terperinci, karena Alquran bukanlah buku sejarah. Dalam pada itu Allah jualah Yang Maha Mengetahui.
Dalam ayat ini pula Allah SWT mengancam, bahwa apabila
mereka kembali mengulang kedurhakaan mereka, seperti yang pernah dilakukan oleh
nenek moyang mereka, niscaya Allah SWT akan menurunkan Azab Nya lagi dengan
yang lebih pedih dari yang dirasakan oleh nenek moyang mereka.
Di samping itu Allah menyediakan siksaan api neraka Jahanam
sebagai Penjara yang abadi bagi mereka di akhirat, karena memang siksa yang
demikian itulah yang sepantasnya dijatuhkan terhadap orang-orang yang tidak mau
beriman.
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa manusia apabila ia berbuat baik atau berbuat kebaikan maka kebaikannya
itu akan dirasakannya, baik di dunia maupun di akhirat dan begitu pula
sebaliknya.
Sementara bagi mereka Bani Israil yang telah
mendurhakai Allah maka bagi mereka di dunia adalah apa yang telah Allah
janjikan dengan azab dan di akhirat mereka akan dimasukkan ke dalam neraka
jahannam dan mereka tidak akan bisa keluar darinya untuk selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar